Energy Talk Series V| Cable Network Infrastructer and Nusantara Super Grid
Uploaded by Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia | 19 January 2021 Script Writer : Miftahus Salam
Editor : Nisma Islami Maharani & Cecilia Novia
Energi merupakan salah satu komoditas utama bagi negara. Akan tetapi pemenuhan utama bukan hanya tujuannya, tapi juga menyediakan energi yang bersih. Oleh karena itu Indonesia sedan menghadapi transisi energi dari energi fosil dan energi baru terbarukan (EBT) . Untuk mendukung konektsi dari energi baru terbarukan dengan pengguna negara-negara berlomba untuk mewujudkan interkoneksi antar negara bahkan antar pulau.
Negara-negara di sekitar Indonesia sedang berlomba untuk mewujudkan interkoneksi antar negara dengan Asia Supergrid, dan China dengan Super Gridnya. Indonesia juga memiliki mimpi untuk mengkoneksikan antar pulau. Oleh karena itu, salah satu ahli dari Indonesia, yaitu Prof. Pekik menggagas Nusantara Super Grid. Nusantara Super Grid merupakan interkoneksi pulau-pulau di Indonesia untuk mewujudkan kelistrikan yang merata serta untuk memaksimalkan potensi EBT di Indonesia.
Nusantara Super Gird memiliki tujuan :
Diversifikasi energi
Menghindari penggunakan pembangkit daya puncak yang mahal
Menyerap energi baru terbarukan dengan kapasitas yang lebih besar
Meningkatkan keamanan supply energi
Nusantara Supergrid sendiri diibaratkan sebagai jalan tol untuk listrik. Tol listrik ini memiliki manfaat :
Pembangkit bisa dibangun di tempat energi primer berada
Banyak potensi sumber energi terbarukan bisa termanfaatkan
Sharing resources antar daerah
Meningkatkan kemampuan penetrasi EBT
Meningkatkan reliability dan reiliency sistem kelistrikan
Banyak daerah bisa berubah menjadi lumbung energi baru
Interkoneksi ini akan menempuh jarak yang jauh. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi implementasinya nanti. Akan tetapi sudah ada solusi yang terfikirkan, yaitu menggunakan transimis daya arus searah (DC). Transmisi ini nantinya akan menggunakan teknologi High Voltage Direct Current (HVDC). HVDC memiliki keuntungan :
Kualitas transmisi lebih tinggi
Lebih dimungkinkan untuk kabel bawah tanah dan kabel bawah laut
Losses yang lebih sedikit untuk jarak jauh
Selain jarak, yang jadi masalah utama adalah biaya. Hal ini dikarenakan banyaknya biaya dan negara maupun PLN diperkiran tidak dapat menanggung apabila seniri. Akan tetapi terdapat beberapa contoh proyek yang tidak membebani negara dan bisa diwujudkan dengan skala yang sama. Proyek-proyek ini yaitu Palapa Ring dan Jalan Tol di Indonesia.
Selain itu permasalahan lainnya adalah :
Permasalahan konsensus potilik
Kurangnya Industri pada bidang konverter daya dan kabel laut
Kurangnya SDM yang menguasi bidang konverter daya dan kabel laut
Kurangnya riset dan dukungan BUMN energi dalam pengembangan konverter daya dan kabel laut
Untuk menyambungkan antar pulau dengan Nusantara Super Grid, diperlukan penghubung yang andal. Penghubung ini nantinya akan menggunakan kabel. Untuk memangkas biaya diharapkan kabel ini nantinya akan diproduksi oleh pabrik dalam negeri.
Indonesia memiliki berbagai jenis kabel yang sudah bisa dirpoduksi. Secara umum produk ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Kabel Telekomunikasi : Kabel telfon tembaga, Fiber Optic, dan Fiber Core
Kabel Daya : Konduktor Al dan Cu, Kabel bangungan, Kabel tegangan rendah, kabel bawah tanah tegangan menengah, kabel bawah tanah tegangan tinggi.
Kabel Spesial : Kabel Hybird, Kabel bawah laut, dan lain-lain
Visit us :
Freely register as PJCI member, click here: pjci.idremember.com www.smartgridindonesia.com
Comments