top of page

PERCEPATAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) UNTUK KEDAULATAN ENERGI

Australia Barat memiliki rencana ambisius untuk mentransmisikan kabel bawah laut ke Grid ASEAN pada tahun 2030.

Setelah menelisik kabar ini, ternyata pada tahun 2017 mereka sudah memulai riset mereka terkait project ini. Menurut riset dari Pilbara Development Comission, mereka menargetkan untuk mengekspor energi dari project Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mereka di Pilbara ke Grid Jawa-Bali sebesar 3 GW.

Mereka menilai Indonesia merupakan target potensial karena sedang mengejar proyek 35 MW dan memperbesar bauran EBT. Hal ini didukung juga akan munculnya ketertarikan para investor untuk merelokasi pabrik mereka ke Indonesia jika proyek 35 MW dan target bauran tercapai.

Kekurang seriusan pemerintah kita terhadap implementasi EBT juga menjadi daging segar bagi mereka. Padahal kita memiliki potensi pembangkitan listrik sebesar 112.000 GWp melalui PLTS, yang mana bisa menjadi amunisi Pemerintah untuk mengambil langkah seribu menerangi seluruh Indonesia secara mandiri dengan energi baru terbarukan. Kita seharusnya bertanya,

"Kenapa Australia Barat berani menginvestasikan dana fantastis untuk pengembangan EBT ?"

Seharusnya pertanyaan ini menjadi indikasi bahwa ada sebuah hal yang sangat menguntungkan dalam pengembangan EBT. Kita seharusnya segera move on dan mempercepat laju pertumbuhan EBT.

Diluar pros dan cons EBT, yang terpenting adalah kita harus berdikari dengan membangkitkan energi listrik di negeri sendiri.

Menurut saya agar bisa berdikari energi, ada beberapa usulan yang bisa dipertimbangkan pemerintah untuk membantu PLN agar dapat berdaulat atas energinya, antara lain :

  1. Memberikan subsidi hutang, dan memberikan insentif bagi FDI skala besar yang selesai tepat waktu atau lebih cepat.

  2. Mendorong industri untuk mandiri energi dengan EBT.

  3. Memperkuat dan mengupgrade jaringan menjadi smart grid untuk mempermudah penetrasi EBT.

  4. Mendorong interkoneksi antar pulau (Ide Indonesia Supergrid sebagai prioritas).

  5. Membuka jalur investasi asing untuk jaringan pendukung EBT.

  6. Mengimplementasi tarif regional dan memberikan subsidi langsung bagi yang berhak menerima (usaha kecil).

  7. Meluncurkan program pembangunan PLTS dan PLTB skala raksasa (Mega proyek) dalam 10 tahun kedepan dengan skema yang memikat investor.

EW


Refference : Pilbara Development Comission - Evaluating the potential to export Pilbara solar resources to the proposed ASEAN grid via a subsea high voltage direct current interconnector; 2017

Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page