Photovoltaic Technology Enrolled on Demand of Renewable Energy
Uploaded by Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia | 5 Febuari 2021 Script Writer : Miftahus Salam
Editor : Nisma Islami Maharani & Cecilia Novia
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Photovoltaic (PV) merupakan salah satu energi baru terbarukan (EBT) yang paling banyak diimplementasikan. Teknologi PV juga merupakan salah satu yang paling berkembang diantara teknologi EBT lainnya. Diperlukan diskusi terus menerus terkait perkembangan teknologi PV agar pengembangan PV di Indonesia terakselerasi dan dapat diterapkan dengan teknologi yang maksimal.
PLTS di Indonesia memiliki potensi sebesar 536 GW. Akan tetapi di tahun 2020 baru terinstalasi sebesar 152 MW atau 0,028%. Dari 152 MW ini terbagi menjadi 11% PLTS atap dan sisanya jenis PLTS lainnya.
Komponen terpenting dari PLTS yaitu PV sekarang sudah mengalami kemajuan teknologi. Teknologi PV sekarang sudah ada 4 jenis sel, yaitu :
Silicon Solar Cells. Jenis PV yang banyak digunakan sekarang dan terbuat dari silikon. Menawarkan harga dan efisiensi yang bagus.
Thin-Film Solar Cells. Terbuat dari lapisan tipis dari material semi konduktor seperi cadmium telluride atau copper indium gallium diselenide. Memiliki ketebalan beberapa mikrometer.
III-V Solar Cells. Biasanya terbuat dari kelompok III (Gallium dan Indium) dan Kelompok V (Arsenic dan Antimony) dari tabel periodik.
Next-Generation Solar Cells. Terbuat dari material organik, quantum dots, campuran materiak organik dan inorganik (lebih dikenal dengan perovskites).
Dalam implementasinya, PLTS memiliki beberapa topologi jaringan sistem yaitu :
Sentralisasi
String
Master and Slave
Team Concept Configuration Modular Topology "AC Modules"
Multi Inverter Configuration
Untuk mendukung keandalan jaringan dan merubah arus searah yang dihasilkan PLTS menjadi arus bolak-balik digunakan smart inverter. Smart inverter sendiri memiliki fitur sebagai berikut :
RIDE-THROUGH OF GRID DISTURBANCES— Selama periode operasi, system akan mengalami perubahan tegangan dan frekuensi yang terkadang cukup drastis . Smart inverter didesain untuk tetap tersambung ke jaringan dan mengatur outputnya untuk membalas perubahan-perubahan yang terjadi.
VOLTAGE SUPPORT—Menjaga level tegangan, misalnya di titik ujung penyulang yang mungkin mengalami level diluar batas jaminan kualitas. Smart inverter dapat memodulasi daya output aktif maupun reaktif untuk menjaga kualitas tegangan.
OPERATOR INTERACTIVITY— Kecanggihan lain dari Smart inverter adalah kemampuan interfacing dengan operator jaringan sehingga memungkinkan operator melakukan adjustment setting , response dan output secara real time.
Pada sistem PLTS, ada teknologi PV yang penting dalam menjaga performa dan lifetime dari PV. Hal ini yaitu sistem pendinginan pada PV
Menurut Radziemska, performa PV berupa efisiensi dan daya output akan turun seiring dengan naiknya temperatur. Oleh karena itu diperlukan upaya untUK Menjaga temperatur dari PV agar tetap rendah.
Ada dua jenis teknologi pendingin PV, yaitu secara aktif dan pasif. Teknologi-teknologi tersebut sebagai berikut :
AKTIF
PASIF
Dalam implementasinya, PLTS memiliki beberapa kendala. Salah satu kendala yang sering terjadi adalah fluktuasi output dan frekuensi sistem yang bergantung pada cuaca. Hal ini mengakibatkan output tidak maksimal dan berbeda jauh dari perkiraan.
Untuk mengatasi permasalahan ini dan mencapai sistem kelistrikan yang fleksibel dilakukan beberapa cara, yaitu :
Grid Hardening
Upaya menambah jaringan baru, rekonduktoring, menambah kapasitas gardu induk dan trafo, dsb.
Implementasi FACTS (Flexible AC Transmission System)
Implementas RACDS (Resilient AC Distribution System)
2. Grid Smartening
Menambah sensor
Memperpendek interval penambilan data dan latency pengiriman data
Meningkatkan visibility dan controllability dari operator system
Implementasi WMPACS (Wide Area Monitoring and Protection System)
Generation and Load Forcasting
3. Responsive Demand Pembentukan kluster yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri dalam situasi gangguan.
Dalam perkembangannya PV sudah tersedia dalam berbagai material dan keandalan. Untuk memaksimalkan PLTS diperlukan teknologi untuk dapat memaksimalkan dan memaintance PV. Salah satu teknologi yang terpenting adalah teknologi pendingin PV.
Untuk di Indonesia sendiri yang sudah digunakan dalam skala besar untuk teknologi pendinginan ada 3, yaitu :
Sistem Gap antar PV
Phase Change Material
Termosifon
Selain teknologi PV diperlukan juga pengembangan teknologi pada sistem kelistrikan. Hal ini guna mengurangi permasalahan kelistrikan dan juga untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan energi baru terbarukan, terutama PLTS.
Visit us :
Freely register as PJCI member, click here: pjci.idremember.com www.smartgridindonesia.com
Comments